Pasal Pertama : Keutamaan Shalat
Hadits ke-4a
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “ Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda,’ Apakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya?’ Para shahabat menjawab,” Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.” Sabda beliau, “ Itulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.” ( Ibnu Majah- At Targhib )
Hadits ke- 4b
Dari Jabir r.a., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,” Perumpamaan sholat lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam, yang mengalir di depan pintu rumah seseorang dari kalian, ia mandi di dalamnya lima kali sehari.” ( Muslim At Targhib )
Penjelasan
Biasanya, air yang mengalir itu bersih dari kotoran. Semakin dalam sebuah sungai, airnya semakin jernih dan bersih. Oleh sebab itu, hadits di atas telah mengumpamakan sholat dengan sungai yang dalam. Jika seseorang mandi di dalamnya, badannya akan bersih. Demikian pula sholat yang dilakukan dengan tertib, akan membersihkan segala dosa. Di samping itu masih banyak hadits lainnya yang menyebutkan masalah ini.
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., ia berkata,” Rasulullah saw. Bersabda,’ Di antara lima waktu sholat, terdapat kaffarah ( penghapus dosa ). Maksudnya, disebabkan keberkahan sholat, maka dapat menghapuskan dosa-dosa kecil yang terjadi di antara satu waktu sholat dengan waktu sholat lainnya. Selanjutnya Nabi saw bersabda,’ Sebagaimana seseorang yang bekerja di sebuah pabrik, maka dirinya akan kotor dan berdebu. Tetapi ada lima sungai yang mengalir di antara pabrik dan rumahnya. Setiap kali ia pulang, ia mandi di sungai tersebut. Itulah perumpamaan sholat lima kali sehari, semua kesalahan dan dosa yang dilakukan di antara waktu sholat itu akan diampuni oleh Allah SWT. Hal itu disebabkan oleh istighfar dan taubat yang terkandung di dalam bacaan sholat.
Dari perumpamaan di atas, Rasulullah saw menginginkan agar kita memahami betapa pentingnya sholat. Beliau menjelaskan bahwa dengan sholat secara sempurna, Allah SWT akan memberikan faedah yang besar, yaitu dosa-dosa akan diampuni. Karena dengan perumpamaan, pembicaraan akan lebih mudah dipahami. Maka beliau menjelaskannya dengan perumpamaan.
Jika kita enggan memperoleh rahmat, keluasan ampunan dan nikmat Allah SWT, maka siapakah yang rugi? Kita sendirilah yang akan rugi. Kita sering berbuat dosa, mengingkari Allah SWT, menolak perintah-perintah-Nya dan meremehkan firman-firman-Nya. ( Bahkan seorang raja yang adil pun, sudah sewajarnya menghukum kita jika kita tidak mentaatinya. ). Namun Allah Yang Maha Mulia, sangat menyayangi kita. Walaupun kita menentang perintah-Nya, Dia tetap memberi petunjuk kepada kita untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Jika kita tidak memanfaatkan kemurahan Allah tersebut, betapa bodohnya kita. Rahmat dan kelembutan Allah SWT kepada kita sangat berlimpah. Disebutkan dalam sebuah hadits,” Barangsiapa tidur dengan niat bangun untuk sholat tahajud, tetapi ia tertidur terus, maka ia akan tetap mendapatkan pahala satu sholat tahajud.” ( At Targhib )
Sesungguhnya agama Allah SWT ini mudah, dan sungguh luas rahmat-Nya. Betapa ruginya kita jika kita tidak berusaha mendapatkannya.