Selasa, 03 November 2009

Bab I Pentingnya Sholat

Pasal Pertama : Keutamaan  Shalat

Hadits ke-4a
 Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “ Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda,’ Apakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya?’ Para shahabat menjawab,” Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.” Sabda beliau, “ Itulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.” ( Ibnu Majah- At Targhib ) 

Hadits ke- 4b
 Dari Jabir r.a., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,” Perumpamaan sholat lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam, yang mengalir di depan pintu rumah seseorang dari kalian, ia mandi di dalamnya lima kali sehari.” ( Muslim At Targhib )

Penjelasan

Biasanya, air yang mengalir itu bersih dari kotoran. Semakin dalam sebuah sungai, airnya semakin jernih dan bersih. Oleh sebab itu, hadits di atas telah mengumpamakan sholat dengan sungai yang dalam. Jika seseorang mandi di dalamnya, badannya akan bersih. Demikian pula sholat yang dilakukan dengan tertib, akan membersihkan segala dosa. Di samping itu masih banyak hadits lainnya yang menyebutkan masalah ini.

Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., ia berkata,” Rasulullah saw. Bersabda,’ Di antara lima waktu sholat, terdapat kaffarah ( penghapus dosa ). Maksudnya, disebabkan keberkahan sholat, maka dapat menghapuskan dosa-dosa kecil yang terjadi di antara satu waktu sholat dengan waktu sholat lainnya. Selanjutnya Nabi saw bersabda,’ Sebagaimana seseorang yang bekerja di sebuah pabrik, maka dirinya akan kotor dan berdebu. Tetapi ada lima sungai yang mengalir di antara pabrik dan rumahnya. Setiap kali ia pulang, ia mandi di sungai tersebut. Itulah perumpamaan sholat lima kali sehari, semua kesalahan dan dosa yang dilakukan di antara waktu sholat itu akan diampuni oleh Allah SWT. Hal itu disebabkan oleh istighfar dan taubat yang terkandung di dalam bacaan sholat.

Dari perumpamaan di atas, Rasulullah saw menginginkan agar kita memahami betapa pentingnya sholat. Beliau menjelaskan bahwa dengan sholat secara sempurna, Allah SWT akan memberikan faedah yang besar, yaitu dosa-dosa akan diampuni. Karena dengan perumpamaan, pembicaraan akan lebih mudah dipahami. Maka beliau menjelaskannya dengan perumpamaan.

Jika kita enggan memperoleh rahmat, keluasan ampunan dan nikmat Allah SWT, maka siapakah yang rugi? Kita sendirilah yang akan rugi. Kita sering berbuat dosa, mengingkari Allah SWT, menolak perintah-perintah-Nya dan meremehkan firman-firman-Nya. ( Bahkan seorang raja yang adil pun, sudah sewajarnya menghukum kita jika kita tidak mentaatinya. ). Namun Allah Yang Maha Mulia, sangat menyayangi kita. Walaupun kita menentang perintah-Nya, Dia tetap memberi petunjuk kepada kita untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Jika kita tidak memanfaatkan kemurahan Allah tersebut, betapa bodohnya kita. Rahmat dan kelembutan Allah SWT kepada kita sangat berlimpah. Disebutkan dalam sebuah hadits,” Barangsiapa tidur dengan niat bangun untuk sholat tahajud, tetapi ia tertidur terus, maka ia akan tetap mendapatkan pahala satu sholat tahajud.” ( At Targhib )

Sesungguhnya agama Allah SWT ini mudah, dan sungguh luas rahmat-Nya. Betapa ruginya kita jika kita tidak berusaha mendapatkannya.

Read More or Baca Lebih Lengkap..

Sabtu, 05 September 2009

Bab I Pentingnya Sholat

Keutamaan  Shalat

Hadits ke-5
 Dari Hudzaifah r.a., ia berkata,” Apabila Rasulullah saw menemui suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan sholat.” ( Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud- dalam Kitab Durrul Mantsur )

Penjelasan:

Sholat adalah rahmat Allah swt yang besar. Mencari pertolongan dengan sholat ketika menghadapi kesulitan berarti menuju rahmat Allah swt. Dan jika rahmat Allah swt datang tidak akan ada lagi kesulitan. Banyak riwayat yang menyebutkan mengenai hal ini. Para shahabat yang selalu mengikuti langkah Nabi saw, juga sering melakukannya. Abu Darda r.a. berkata,” Jika terjadi angin topan, Rasulullah saw akan segera masuk ke masjid dan tidak akan keluar dari masjid jika angina belum reda.” Demikian juga ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, Rasulullah saw akan segera mengerjakan sholat. Shuhaib r.a. telah diberitahu oleh Rasulullah saw bahwa para anbiya a.s., jika mendapatkan suatu masalah, mereka juga akan segera melaksanakan sholat.

Pada suatu hari, ketika Ibnu Abbas r.huma sedang dalam perjalanan, ia mendapatkan kabar bahwa anaknya telah meninggal dunia. Ia segera turun dari untanya, kemudian sholat 2 rakaat dan membaca:

( Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun )
Lalu berkata,” Aku telah melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah swt di dalam Al Qur’an:
“ Carilah pertolongan ( Allah ) dengan sabar dan sholat.” ( QS Al Baqarah: 45 )

Terdapat kisah lain mengenai Ibnu Abbas r.a. . Ketika ia sedang dalam perjalanan, ia mendapatkan berita kematian saudaranya yang bernama Qutsam. Maka ia segera turun dari untanya dan mengerjakan sholat 2 roka’at di pinggir jalan. Ia berdoa cukup lama di dalam tasyahudnya. Kemudian ia berdiri untuk melanjutkan perjalanannya seraya membaca ayat Al Qur’an:
 “ Carilah pertolongan ( Allah ) dengan sabar dan sholat.” ( QS Al Baqarah: 45 )

Juga disebutkan sebuah kisah lain mengenai Ibnu Abbas r.a., yaitu ketika ia mendengar berita wafatnya salah seorang Azwaajun Muthahharoh ( Istri-istri Rasulullah ). Ia segera bersujud. Ketika ada seseorang menanyakan perbuatannya itu, ia menjawab,” Beginilah yang diperintahkan oleh Rasulullah saw jika kita mendapatkan musibah. Hendaklah kita sibuk dengan sholat, dan tidak ada musibah yang lebih besar selain wafatnya Ummul Mukminin.” ( Hadits Riwayat Abu Dawud )

Ketika Ubadah r.a. hampir wafat, ia berkata kepada orang-orang di sekitarnya,” Janganlah kalian menangisiku. Jika ruhku keluar, aku minta agar kalian berwudhu dengan sempurna dan pergi ke masjid. Sholatlah dan beristighfarlah untukku, karena Allah menuyuruh kita agar selalu memohon pertolongan dengan sabar dan sholat, kemudian baringkanlah aku dalam liang kubur.”

Suami Ummu Kultsum r.ha yaitu Abdurrahman r.a. telah ditimpa sakit parah. Sedemikian parah sakitnya sehingga semua orang menyangka ia telah wafat. Melihat hal itu, Ummu Kultsum r.ha. segera mendirikan sholat. Selesai shalat, Abdurrahman siuman. Ia bertanya kepada orang-orang di sekelilingnya,” Apakah aku tadi seperti orang mati?” Orang-orang menjawab,” Ya.”. Abdurrahman berkata,” Dua malaikat telah mendatangiku dan berkata,’ Pergilah menghadap Ahkamul Haakimiin. Dialah yang akan memutuskan perkaramu.’ Kedua malaikat itupun membawaku pergi. Lalu kami berjumpa dengan malaikat ketiga yang menghampiri kami dan berkata kepada dua orang malaikat yang membawaku tadi,” Kamu berdua pergilah! Dia ( Abdurrahman r.a. ) termasuk golongan orang-orang yang berbahagia dan beruntung yang tertulis sejak ia berada dalam kandungan ibunya. Dan sekarang anak-anaknya masih mendapatkan manfaat darinya.’” Setelah peristiwa itu, Abdurrahman r.a. masih hidup selama kurang lebih 1 bulan, lalu ia meninggal dunia. ( Dari Kitab Durrul Mantsur )

Abdullah bin Salam r.a. berkata,” Apabila keluarga Nabi saw ditimpa suatu kesulitan, maka beliau akan menyuruh keluarganya mendirikan sholat seraya membaca Al Qur’an:
“ Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeqi kepadamu, tapi Kamilah yang memberi rezeqi kepadamu. Dan akibat ( yang baik ) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” ( QS Thaahaa: 132 )

Sebuah hadits menyebutkan,” Barangsiapa menghadapi suatu keperluan dunia atau agama, atau mengenai hubungan dengan Allah atau hamba-Nya, hendaklah ia berwudhu dengan sempurna, lalu sholat 2 rakaat, memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah saw, lalu berdoa:
“ Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah Rabb Yang Memelihara Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang menyampaikan kepada rahmat-Mu dan ampunan-Mu, keuntungan dari segala kebajikan, serta keselamatan dari segala dosa. Jangan Engkau biarkan bagiku suatu dosa tanpa Engkau mengampuninya, suatu kesempatan tanpa Engkau melapangkannya, dan suatu hajat yang Engkau ridhoi tanpa Engkau memenuhinya. Terimalah wahai Yang Maha Rahiim.” Insya Allah doanya akan terkabul.
Read More or Baca Lebih Lengkap..


Read More or Baca Lebih Lengkap..

Rabu, 17 Juni 2009

Bab I Pentingnya Sholat

Keutamaan  Shalat
Hadits ke-3
Dari Abu Utsman ra, ia berkata,” Saya dan Salman r.a. berada di bawah sebatang pohon, lalu ia mengambil sebatang ranting kering dari pohon itu dan mengguncang-guncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Ia berkata, ‘Hai Abu Utsman, mengapa engkau tidak bertanya kepada saya, mengapa saya berbuat begini?” Saya bertanya,’ Mengapa engkau berbuat demikian?’ Jawabnya,’ Beginilah Rasulullah saw melakukannya di hadapan saya ketika saya bersama Beliau di bawah sebatang pohon. Beliau mengambil ranting kering dan mengguncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Lalu Beliau bersabda,’ Wahai Salman, mengapa kamu tidak bertanya kepadaku, mengapa aku berbuat begini?’ Saya bertanya,’ Mengapa Engkau berbuat demikian?’ Sabda Beliau,’ Sesungguhnya jika seorang muslim berwudhu dengan sempurna, kemudian shalat lima waktu, niscaya dosa-dosanya gugur sebagaimana daun-daun ini berguguran.’ Dan Beliau membacakan satu ayat yang artinya, “ Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang ( pagi dan petang ) dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya amal kebaikan menghapuskan amal kejahatan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mau ingat ( kepada Allah ).” ( QS Hud: 114). ( HR Ahmad, Thabrani, Nasa’i ).

Penjelasan:

Perbuatan Salman ra yang ia tunjukkan dalam hadits di atas merupakan sebagian kecil dari bukti rasa cinta para shahabat r.hum kepada Nabi saw. Siapapun yang mencintai orang lain, ia akan meniru tingkah laku orang yang dicintainya. Orang yang telah merasakan manisnya cinta, tentu memahami hakikat ini dengan baik. Begitu juga para shahabat, mereka sering mengulaingi sabda-sabda Nabi saw dengan menirukan perbuatan Beliau ketika Beliau menerangkannya.

Hadits-hadits mengenai pentingnya shalat dan ampunan dosa bagi yang mengerjakannya tidak terhitung banyaknya, sehingga sulit untuk disebutkan semuanya di sini. Alim ulama telah membatasi pengampunan tersebut pada dosa-dosa kecil saja, sebagaimana kita telah ketahui sebelumnya. Padahal, di sini tidak ada pembatasan dosa kecil atau dosa besar, tetapi mutlak disebutkan dosa-dosa saja.

Syaikh Maulana Muhammad Yahya rah ( ayah Maulana Zakariyya- pengarang ) memberikan dua penjelasan ketika mengajarkan bab ini:
1. Menanggung dosa besar adalah sesuatu yang jauh dari diri seorang muslim. Adanya perbuatan dosa besar pada dirinya adalah sesuatu yang sulit terjadi. Dan seandainya terjadi, maka jiwa seorang muslim tidak akan tenang sebelum ia bertaubat. Dan tuntutan kemusliman seseorang adalah, jika ia berbuat dosa besar, ia harus benar-benar menyesali perbuatannya, dan tidak akan merasa tenang sebelum ia mensucikan dirinya dengan bertaubat. Adapun dosa-dosa kecil, kadangkala tidak begitu diperhatikan dan dipedulikan sehingga masih menjadi tanggungannya, yang dengan shalat dan amal ibadah lainnya, dosa-dosa kecil itu akan diampuni.
2. Seseorang yang shalat dengan ikhlas dan menunaikan adab serta sunnahnya berarti ia sudah bertaubat dan beristighfar beberapa kali, sebab di akhir bacaan tahiyat terdapat doa yang berbunyi:

“ Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku dengan aniaya yang banyak. Tiada yang sanggup mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu dan sayangilah aku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Di dalam hadits di atas, kita juga dianjurkan untuk menyempurnakan sunnat wudhu dengan memperhatikan adab dan sunnah-sunnah wudhu. Adapun salah satu sunnahnya adalah bersiwak. Bersiwak adalah salah satu sunnah wudhu yang sering diabaikan. Padahal disebutkan dalam hadits, “ Dua rakaat dengan bersiwak terlebih dahulu lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak.” Dalam hadits yang lain dinyatakan, “ Jagalah siwak, karena di dalamnya terdapat sepulu keutamaan: 1> Membersihkan mulut, 2> Menyebabkan Allah swt ridha, 3> Membuat syaithan marah, 4> Membuat Allah swt dan para malaikat mencintainya, 5> Menguatkan gigi, 6> Menghilangkan kotoran, 7> Mewangikan mulut, 8> Mengurangi kekuningan, 9> Memperjelas penglihatan, dan 10> Menghilangkan bau mulut. Dan bersiwak adalah sunnah Rasulullah saw. ( Al Munabbihat- Ibnu Hajar )

Para ulama telah mengumpulkan sampai tujuh puluh kelebihan bersiwak, salah satu di antaranya adalah akan dimudahkan mengucapkan syahadat ketika meninggal dunia. Sebaliknya menghisap candu ( rokok, shabu-shabu, dll ) mengandung tujuh puluh madharat, salah satu di antaranya adalah akan menyebabkan lupa mengucapkan kalimat syahadat ketika akan meninggal dunia. Masih banyak pahala lainnya jika wudhu dikerjakan dengan sempurna. Sebuah hadits menyebutkan bahwa pada hari kiamat, anggota tubuh yang dibasahi oleh air wudhu akan bercahaya. Dan dengan cahaya inilah, Nabi Muhammad saw akan mudah mengenali ummatnya.
Read More or Baca Lebih Lengkap..

Bab I Pentingnya Sholat

Keutamaan Shalat
Hadits ke-2
Dari Abu Dzar r.a., sesungguhnya Rasulullah saw pernah keluar dari rumahnya ketika musim dingin dan daun-daun berguguran. Beliau mengambil setangkai ranting pohon, sehingga daun-daunnya mulai berguguran. Beliau bersabda, “Wahai Abu Dzar!” Abu Dzar menyahut,” Labbaik ya Rasulullah!” Sabda Beliau,” Sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran darinya sebagaimana daun-daun ini gugur dari rantingnya.” ( Ahmad- At Targhib )

Penjelasan:

Pada musim dingin, biasanya daun-daun berguguran dari pohonnya sehingga ada pohon yang daunnya tidak tersisa sedikitpun. Itulah perumpamaan hasil shalat yang dilakukan dengan ikhlas, yakni segala dosa akan diampuni tanpa satu dosa pun yang tertinggal. Menurut sebagian ulama, hanya dosa-dosa kecil saja yang dapat diampuni melalui shalat, sedangkan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni tanpa bertaubat. Oleh sebab itu, di samping mengerjakan shalat, hendaknya kita selalu bertaubat dan beristighfar, jangan sampai kita melalaikannya. Sedangkan jika Allah swt mengampuni dosa-dosa besar karena kemurahannya, itu adalah perkara lain.
Read More or Baca Lebih Lengkap..

Bab I Pentingnya Sholat

Pasal Pertama : Keutamaan  Shalat

Bab ini terdiri atas dua pasal. Pasal pertama mengenai keutamaan sholat, dan pasal kedua mengenai ancaman dan celaan bagi mereka yang meninggalkan sholat.

Hadits ke-1
Dari Ibnu Umar r.huma, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,” Agama Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji dan shaum di bulan Ramadhan.” ( Bukhari, Muslim- At Targhib )

Penjelasan:

Kelima hal di atas adalah azas iman terbesar dan rukun yang terpenting. Agama Islam diibaratkan oleh Rasulullah saw seperti sebuah kemah yang disangga oleh lima buah tiang. Tiang tengahnya adalah kalimat syahadat dan empat tiang lainnya adalah tiang-tiang pendukung pada keempat penjuru kemah itu. Tanpa tiang tengah, kemah tersebut tidak akan dapat berdiri tegak. Apabila salah satu dari keempat tiang lainnya itu tidak ada, kemah masih tetap dapat berdiri, tetapi sudut yang tidak bertiang itu akan menjadi miring dan mungkin akan rubuh. Berdasarkan hadits di atas, marilah kita lihat diri kita sendiri, sejauh manakah kita telah menegakkan Islam ini? Benrkah kita telah menegakkan setiap tiangnya dengan sempurna?

Kelima tiang dalam hadits di atas adalah sangat penting, sehingga ditetapkan sebagai azas-azas Islam. Oleh sebab itu, dengan kedudukannya sebagai seorang muslim, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan urusan sholat, mengingat masalah yang terpenting setelah iman adalah masalah shalat. Abdullah bin Mas’ud r.huma berkata, “ Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw, ‘Amal apakah yang paling dicintai Allah swt? Beliau menjawab,’ Shalat’. Saya bertanya lagi,’ Lalu apa?’ Beliau menjawab,’ Berbuat baik kepada kedua orang tua.’ Kemudian saya bertanya lagi,’ Lalu apa?’ Jawab Beliau,’ Jihad.’ “

Mulla Ali Qari rah.a menyatakan bahwa alim ulama telah menjadikan hadits ini sebagai dalil bahwa shalat adalah kewajiban yang terpenting setelah iman. Hal ini diperkuat lagi dengan sabda Rasulullah saw
“ Shalat adalah sebaik-baik ketetapan amal ( untuk hamba-Nya ).”

Selain hadits di atas, masih banyak hadits lainnya yang menjelaskan bahwa amal manusia yang terbaik adalah shalat. Di dalam kitab Jamiush Shaghir disebutkan lima orang shahabat yang telah meriwayatkan hadits di atas, yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah R.hum. Ibnu Mas’ud dan Anas ra meriwayatkan bahwa amal yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya. Ibnu Umar rhuma dan Ummu Farwah rha juga meriwayatkan bahwa shalat pada awal waktu adalah amal yang paling utama. Semua hadits ini memperkuat maksud hadits di atas.

Read More or Baca Lebih Lengkap..

Muqaddimah


Kami memuji Allah swt, semoga shalawat serta salam tetap terlimpah ke atas Rasul-Nya yang mulia, para shahabatnya, dan para pengikutnya yang mempertahankan agama yang haq. Saya kira tidak perlu lagi diceritakan tentang sikap kaum muslimin dan muslimat yang telah mengabaikan amalan serta ajaran Islam pada jaman ini. Shalat saja, sebagai tiang agama dan bagian yang terpenting setelah iman serta amalan yang pertama akan ditanyakan pada hari hisab, sudah benar-benar diabaikan. Lebih dari itu, suara seruan kepada agama Allah SWT tidak sampai ke telinga manusia. Namun belajar dari pengalaman, saya akan tetap berusaha menyampaikan sabda-sabda Nabi saw kepada manusia. Saya berharap agar hadits – hadits Nabi saw ini berkesan di hati orang-orang yang akalnya masih bersih dan tidak menentang agama.


“ Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dari Allah swt. Hanya kepada Allah, aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku kembali.” ( QS Hud:88 )

Pada masa ini, shalat kaum muslimin terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah orang-orang yang tidak mempedulikan sholat. Kelompok kedua adalah orang-orang yang sholat tetapi melalaikan berjamaah. Dan kelompok yang ketiga adalah orang-orang yang sholat berjamaah tetapi mengabaikan rukun-rukunnya dan mengerjakannya dengan kurang baik.

“……”

Syaikhul hadits Maulana Muhammad Zakariyya rah.

Read More or Baca Lebih Lengkap..

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Di sini Anda akan menemukan banyak 'mutiara-mutiara' yang digali dari Al Qur'an maupun Al Hadits mengenai pentingnya sholat, mendirikan sholat awal waktu, 'hadiah' bagi yang sangat menjaga waktu-waktu sholatnya dan punishment bagi yang melalaikannya.

Get enjoyed and inspired !!

Salam

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP